Sahur bukan sekadar rutinitas sebelum imsak, melainkan kunci keberhasilan dalam menjalani puasa Ramadan dengan nyaman. Pilihan menu sahur yang tepat bisa membuat tubuh tetap bertenaga, terhindar dari lemas, dan mampu beraktivitas seharian. Menurut ahli gizi, rahasianya ada pada hidangan seimbang dengan prinsip Isi Piringku yang memenuhi kebutuhan cairan, energi, dan nutrisi.
sahur sehat = puasa lebih kuat, aktivitas tetap lancar, ibadah lebih khusyuk.
Daftar Isi
TogglePentingnya Memilih Menu Sahur yang Seimbang
Banyak orang masih menganggap sahur cukup dengan sekadar mengenyangkan perut. Padahal, menu sahur yang salah justru bisa membuat cepat haus, lemas, hingga dehidrasi.
Dengan sahur yang seimbang, tubuh akan mendapat energi yang dilepas perlahan, sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama. Efeknya, stamina tetap terjaga hingga waktu berbuka.
Sahur seimbang bukan soal porsi besar, melainkan kombinasi cairan, serat, protein, vitamin, dan mineral yang pas.
Tips Sahur Sehat Agar Kuat Puasa
Agar puasa tetap lancar, beberapa tips berikut bisa menjadi panduan saat menyiapkan sahur:
1. Cukupi Asupan Cairan
Minumlah 1 gelas air putih saat bangun, lanjutkan makan sahur, lalu tambahkan 1 gelas lagi sebelum imsak.
Jika sulit minum air putih, bisa diganti dengan jus buah segar, infused water, atau makanan berkuah seperti sup.
2. Konsumsi Karbohidrat Kompleks
Pilih nasi merah, oat, atau roti gandum.
Karbohidrat kompleks kaya serat → membuat kenyang lebih lama & energi dilepas perlahan.
3. Komposisi Nutrisi Lengkap
Protein hewani: ikan, ayam tanpa kulit, telur.
Protein nabati: tahu, tempe, kacang-kacangan.
Sayur & buah: sumber vitamin, mineral, serta menjaga pencernaan tetap lancar.
4. Hindari Makanan Pemicu Lemas
Makanan terlalu asin → cepat haus.
Gorengan & makanan berlemak → bikin lambung tidak nyaman.
Makanan manis berlebih → energi cepat naik lalu turun (sugar crash).
Kunci sahur sehat ada pada kombinasi cairan + karbohidrat kompleks + protein + buah/sayur.
Panduan Isi Piringku untuk Sahur
Kemenkes RI merekomendasikan 600–700 kkal saat sahur. Berikut porsi “Isi Piringku” yang bisa ditiru:
Makanan Pokok (150 g)
3 centong nasi putih/merah
3 kentang ukuran sedang
1½ gelas mie kering
Sayuran (150 g)
Setara 1 mangkok sedang sayur tumis atau rebus
Protein (75–100 g)
Hewani: 1 ekor ikan kembung, 1 butir telur, 2 potong ayam tanpa kulit
Nabati: 2 potong sedang tahu/tempe
Buah (100 g)
2 potong pepaya atau 1 pisang ambon kecil
Ikuti panduan Isi Piringku = sahur bergizi seimbang, kenyang lebih lama, tubuh bertenaga.
Rekomendasi Herbal untuk Menunjang Sahur Sehat
Puasa sering memicu asam lambung naik atau maag jika sahur tidak tepat. Untuk membantu menjaga lambung tetap nyaman, Anda bisa melengkapi sahur dengan herbal.
Naturafit Stomapro adalah pilihan tepat, karena mengandung:
Temulawak → bantu pencernaan, lindungi dinding lambung.
Kunyit → antiradang alami untuk redakan asam lambung.
Jahe → kurangi mual, kembung, dan perut begah.
Sahur sehat + dukungan herbal alami = puasa lebih nyaman tanpa gangguan lambung.
Contoh Menu Sahur Sehat & Praktis
Berikut inspirasi menu sederhana tapi bergizi:
Menu 1:
Nasi merah
Ayam panggang tanpa kulit
Tumis brokoli + wortel
Pisang
Menu 2:
Oatmeal dengan susu
Telur rebus
Potongan apel
Menu 3:
Roti gandum isi tempe/tahu
Sup bayam
Pepaya
Menu sahur sehat tidak harus mahal, cukup seimbang & praktis disiapkan.
Kesimpulan
Sahur adalah fondasi agar ibadah Ramadan berjalan lancar. Dengan prinsip Isi Piringku, sahur bisa lebih bergizi, kenyang lebih lama, dan menjaga tubuh tetap bertenaga.
Isi Piringku: makanan pokok + sayur + protein + buah + cairan.
Hindari makanan asin, berlemak, atau terlalu manis.
Gunakan dukungan herbal seperti Naturafit Stomapro untuk menjaga lambung tetap nyaman.
sahur sehat → kuat berpuasa seharian → ibadah lebih fokus dan maksimal.
Penelitian Ilmiah Pendukung Klaim
1. “Curcumin: Pelindung yang Kuat terhadap Esofagus dan Lambung”
Artikel ulasan ini (internasional) mengulas mekanisme protektif curcumin (dari kunyit) terhadap mukosa lambung, termasuk efek antisekretori (menekan sekresi asam lambung), serta kemampuannya mempercepat penyembuhan tukak lambung, mirip tindakan obat ranitidin di model hewan. Ini sangat relevan bila kita ingin menyokong klaim dalam artikel tentang manfaat kunyit/temulawak untuk “melindungi lambung” selama puasa. Link
2. “Potensi Gastroprotektif Jahe (Zingiber officinale) terhadap Lambung”
Ulasan ini melaporkan penelitian-penelitian eksperimental bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan H. pylori, mencegah ulkus lambung (termasuk yang diinduksi NSAID), menurunkan kerusakan mukosa lamgub, dan menunjukkan sifat antioksidan & antiperadangan. Ini mendukung klaim bahwa jahe adalah “ramuan sehat untuk pencernaan” dalam artikel Anda. Link
3. “Uji Klinis Fase II: Efek Turmeric (Curcuma longa) terhadap Tukak Peptik dengan Endoskopi”
Dalam penelitian ini, 25 pasien dengan tukak duodenum maupun tukak lambung menerima ekstrak kunyit dan dievaluasi lewat endoskopi. Ada indikasi bahwa kunyit mendukung penyembuhan tukak (meskipun penelitian ini tidak terlalu besar). Ini memberikan bukti langsung manusia bahwa kunyit (komponen utama dari “isi piring sehat” dalam artikel) bisa berperan pada kesehatan lambung. Link
4. “Ekstrak Jahe Kukus (Steamed Ginger) untuk Kesehatan Lambung (Functional Dyspepsia)”
Penelitian baru (2025) ini meneliti keamanan dan efektivitas ekstrak jahe kukus (GGE03) pada pasien dengan dispepsia ringan hingga sedang. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut aman dan menunjukkan efek positif terhadap gejala lambung atas. Ini sangat relevan jika kita ingin memasukkan jahe dalam ramuan “Stomapro / rempah sahur” seperti dalam artikel Anda. Link
5. “Efek Terapeutik Jahe pada Gastritis: Regulasi Jalur STAT3 / MAPK”
Artikel ini melaporkan bahwa jahe bisa menurunkan tanda-tanda gastritis (radang lambung) melalui mekanisme pemblokiran aktivasi jalur STAT3 dan MAPK, serta memulihkan motilitas gastrointestinal. Hal ini mendukung klaim dalam artikel Anda mengenai kemampuan jahe menjaga kesehatan lambung selama puasa. Link
Disclaimer
Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan nasihat medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk penanganan masalah kesehatan Anda. Hasil setiap individu mungkin saja berbeda.
FAQ
Apa saja makanan terbaik untuk sahur agar tidak cepat lapar?
Karbohidrat kompleks (nasi merah, oat) dan makanan tinggi serat.
Apakah boleh makan mie instan untuk sahur?
Sebaiknya dihindari karena cepat membuat haus dan tidak bergizi seimbang.
Bagaimana cara memenuhi cairan tubuh saat sahur?
Minum 2 gelas air putih (saat bangun & menjelang imsak), ditambah makanan berkuah.
Apakah anak-anak perlu menu sahur berbeda?
Prinsip sama, hanya porsinya disesuaikan usia & kebutuhan kalori.
Bolehkah minum kopi atau teh saat sahur?
Boleh, tapi jangan berlebihan karena bisa memicu dehidrasi.
Menu sahur apa yang aman untuk penderita maag?
Pilih nasi lembut, sayur rebus, lauk rendah lemak, buah, serta bisa ditambah Stomapro Naturafit.
Berapa kalori ideal saat sahur?
600–700 kkal sesuai rekomendasi ahli gizi.
Apa makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur?
Gorengan, makanan asin, pedas, dan manis berlebihan.
Apakah perlu konsumsi vitamin tambahan saat sahur?
Boleh, terutama vitamin C, B kompleks, atau herbal untuk daya tahan tubuh.
Bagaimana contoh menu sahur sehat untuk remaja aktif?
Nasi merah + ayam bakar + sayur bayam + pisang.
Infografis
Sahur seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, sayur, buah, dan cairan membuat puasa lebih kuat. Naturafit Stomapro dengan temulawak, kunyit, dan jahe membantu menjaga lambung tetap nyaman saat berpuasa
👉 Puasa lebih tenang dengan Stomapro!