Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering dianggap “sepele”, padahal faktanya menjadi silent killer yang menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya. Menurut WHO, sekitar 1,28 miliar orang dewasa di seluruh dunia hidup dengan hipertensi — tapi 46% di antaranya tidak tahu bahwa mereka menderitanya.
Di Indonesia sendiri, angkanya tak kalah tinggi. Data menunjukkan lebih dari 34% orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi — dan jumlah ini terus meningkat pada usia muda.
Intinya: hipertensi adalah penyakit yang tidak boleh diabaikan. Artikel ini akan membahas dengan sangat lengkap — mulai dari definisi, jenis-jenisnya (hipertensi esensial, sekunder, gestasional, pulmonal, kronik), apa penyebabnya, hingga cara menurunkan tekanan darah tinggi secara alami dan aman.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Hipertensi?
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg secara konsisten. Itulah mengapa banyak orang menyebutnya sebagai penyakit tekanan darah tinggi.
Tekanan darah memiliki dua angka:
Sistolik (angka atas): tekanan ketika jantung memompa
Diastolik (angka bawah): tekanan ketika jantung beristirahat
Jika salah satu angka naik, seseorang bisa didiagnosis mengalami hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit yang berkembang perlahan tanpa gejala, sehingga pemeriksaan rutin tensi sangat penting.
Jenis-Jenis Hipertensi
a. Hipertensi Esensial adalah
Hipertensi yang tidak diketahui penyebab pastinya. Ini adalah jenis yang paling umum (sekitar 90% kasus). Faktor pemicu biasanya gaya hidup, usia, dan genetik.
b. Hipertensi Sekunder adalah
Jenis hipertensi yang dipicu penyakit lain, seperti gangguan ginjal, tiroid, sleep apnea, atau penggunaan obat tertentu.
c. Hipertensi Kronik adalah
Tekanan darah tinggi yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan membutuhkan pengelolaan jangka panjang.
d. Hipertensi Pulmonal adalah
Kondisi ketika tekanan darah tinggi terjadi di arteri paru-paru, menyebabkan sesak napas dan mudah lelah.
e. Hipertensi Gestasional adalah
Tekanan darah tinggi yang muncul saat masa kehamilan, biasanya setelah usia kehamilan 20 minggu.
f. Hipertensi dalam Kehamilan / Hipertensi pada Ibu Hamil
Mirip gestasional, namun bisa terjadi kapan saja selama kehamilan dan berpotensi menyebabkan preeklamsia.
Memahami jenis hipertensi membantu dokter menentukan penanganan yang tepat — karena tiap jenis punya risiko yang berbeda.
Derajat Hipertensi: Tingkat 1, Tingkat 2, Stadium 1, Grade 1
| Kategori | Sistolik | Diastolik |
|---|---|---|
| Hipertensi Tingkat 1 / Stadium 1 / Grade 1 | 130–139 | 80–89 |
| Hipertensi Tingkat 2 | ≥140 | ≥90 |
Meski terlihat kecil, perbedaan beberapa angka saja bisa membuat risiko stroke dan serangan jantung meningkat drastis.
Kenaikan tekanan darah sedikit saja dapat berbahaya — jangan tunggu menjadi hipertensi tingkat 2.
Hipertensi Emergensi dan Hipertensi Urgensi
Hipertensi Emergensi
Tekanan darah di atas 180/120 mmHg yang sudah menyebabkan kerusakan organ (stroke, nyeri dada hebat, sesak berat).
Ini kondisi darurat medis.
Hipertensi Urgensi
Tekanan darah tinggi ekstrem tanpa kerusakan organ. Tetap harus mendapat penanganan cepat.
Kalau tensi di atas 180/120 mmHg → segera ke IGD. Jangan menunggu.
Hipertensi Disebabkan Oleh Apa?
Penyebab utama hipertensi meliputi:
1. Faktor Genetik
Jika orang tua hipertensi, risiko meningkat.
2. Gaya Hidup Tidak Sehat
Konsumsi garam berlebihan
Kebiasaan makan makanan olahan
Kurang minum air
Kurang olahraga
3. Obesitas
Lemak menekan sistem kardiovaskular.
4. Stres Kronis
Hormon stres mempersempit pembuluh darah.
5. Penyakit tertentu
Gangguan ginjal
Diabetes
Gangguan hormon
Sebagian besar penyebab hipertensi dapat dikendalikan — artinya Anda bisa mencegahnya.
Komplikasi Hipertensi Bila Tidak Ditangani
Hipertensi lama-lama merusak pembuluh darah.
Komplikasi yang bisa terjadi:
Stroke
Serangan jantung
Gagal ginjal
Kerusakan retina
Demensia
Hipertensi disebut “silent killer” karena komplikasinya sering muncul tiba-tiba.
Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami
Langkah yang bisa langsung Anda mulai:
1. Kurangi garam (maksimal 1 sendok teh per hari)
2. Perbanyak buah & sayur
3. Olahraga 30 menit, 5 kali seminggu
4. Kurangi stres (meditasi, stretching)
5. Batasi kopi jika sensitif
6. Hindari rokok & alkohol
7. Tidur cukup (7–8 jam)
8. Jaga berat badan ideal
Gaya hidup sehat bisa menurunkan tekanan darah 10–20 poin tanpa obat.
Rekomendasi Herbal Naturafit untuk Hipertensi
Naturafit TENSITHIB
Khasiat Utama:
Membantu meringankan gejala tekanan darah tinggi ringan
Menurunkan tekanan darah
Melonggarkan pembuluh darah
Kandungan penting:
Sambiloto – melemaskan pembuluh darah
Tempuyung – membantu ekskresi kolesterol
Pala & Pegagan – membantu sirkulasi darah
Cocok digunakan sebagai pendamping gaya hidup sehat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Kesimpulan
Hipertensi adalah penyakit yang sering tidak bergejala namun memiliki risiko besar jika diabaikan. Dengan mengenali jenis-jenisnya — mulai dari hipertensi esensial, sekunder, kronik, pulmonal, hingga gestasional — kita bisa mengambil langkah lebih cepat.
Pengelolaan hipertensi bukan hanya soal obat, tapi juga gaya hidup, pola makan, serta dukungan herbal seperti Naturafit TENSITHIB untuk hasil yang lebih optimal.
FAQ
Bisa dikendalikan, tapi tidak selalu sembuh total. Gaya hidup sangat berpengaruh.
Biasanya hilang dalam beberapa minggu, namun tetap harus dipantau.
Tingkat 2 lebih tinggi dan lebih berbahaya.
Faktor keturunan berperan, tetapi gaya hidup lebih dominan.
Ya, bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan jantung.
Tekanan darah sangat tinggi disertai kerusakan organ.
Makanan tinggi garam, gorengan, daging olahan, saus instan.
Pada sebagian orang bisa meningkatkan tekanan darah sementara.
Tarik napas dalam, minum air, duduk tenang, kompres hangat.
Ya, beberapa herbal seperti sambiloto dan tempuyung membantu melonggarkan pembuluh darah.


