Tips Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa

Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa

Daftar Isi

Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa – Perubahan pola makan saat berpuasa dapat memicu asam lambung pada beberapa orang. Oleh karena itu, pengidap asam lambung perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman saat berbuka dan sahur. Menjaga asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah gejala asam lambung.

 

Ibadah puasa selama bulan Ramadan merupakan tantangan tersendiri bagi mereka yang menderita asam lambung. Puasa menyebabkan perut kosong selama lebih dari 12 jam, yang dapat memicu naiknya asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.

Asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi perih di dada dan perut, nyeri di daerah ulu hati, serta kesulitan menelan.

Rasa tidak nyaman di perut akibat naiknya asam lambung bisa mengganggu ibadah selama bulan puasa. Oleh karena itu, penting bagi penderita asam lambung untuk memperhatikan menu berbuka puasa mereka.

 

Pentingnya Perhatian terhadap Kesehatan Lambung saat Puasa

Pada minggu pertama berpuasa, tubuh sedang beradaptasi dengan pola makan yang baru. Oleh karena itu, wajar jika merasa lemas dan lambung terasa tidak nyaman.

Tidak hanya pengidap asam lambung, tetapi banyak orang yang mengalami hal serupa saat berpuasa. Namun, jangan khawatir karena kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu.

Meskipun begitu, bagi penderita asam lambung, perhatian khusus terhadap kesehatan lambung selama berpuasa sangatlah penting. Berikut beberapa tips yang bisa membantu menjaga kenyamanan saat berpuasa:

1. Tidak Melewatkan Saat Sahur

Langkah pertama yang penting adalah tidak melewatkan sahur, karena hal ini dapat memperburuk masalah asam lambung pada siang hari. Kehilangan waktu sahur dan membuat perut kosong selama seharian dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung, terutama jika kamu tidak mengonsumsi makanan saat sahur. Selain sebagai sumber energi selama berpuasa, makan sahur juga membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Pilihlah menu sahur yang kaya serat, karena makanan yang mengandung serat akan dicerna lebih lama, sehingga membantu mencegah naiknya asam lambung.

2. Pemilihan Makanan yang Tepat

Saat sahur maupun berbuka, bijaklah dalam memilih makanan yang mudah dicerna, seperti nasi dan oatmeal. Disarankan juga untuk mengonsumsi jenis makanan yang kaya akan karbohidrat, karena karbohidrat dapat menyerap asam lambung. Dengan begitu, risiko munculnya keluhan maag dapat dikurangi.

3. Menjaga Asupan Cairan yang Cukup

Selama berpuasa, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum banyak air putih. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi risiko naiknya asam lambung, tetapi juga mempercepat proses pencernaan. Hindari minuman bersoda dan berkafein, karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.

4. Perhatikan Interval Antara Waktu Makan

Saat berpuasa, anda hanya diperbolehkan untuk makan saat sahur dan berbuka. Penting untuk mengatur interval waktu makan dengan baik, sehingga memberi cukup waktu bagi lambung untuk mencerna makanan. Hindari kebiasaan makan di tengah malam untuk menjaga keseimbangan pencernaan.

5. Tidak Menunda Berbuka Puasa

Langkah selanjutnya adalah segera berbuka puasa begitu waktu tiba. Jangan menunda-nunda dan membiarkan perut kosong lebih lama, karena perut perlu waktu untuk mencerna makanan, dan asam lambung yang diproduksi harus digunakan untuk mencerna makanan tersebut. Seperti halnya melewatkan sahur, menunda berbuka juga dapat memperburuk masalah asam lambung.

6. Batasi Konsumsi Makanan Pedas dan Terlalu Asam

Makanan yang terlalu asam, seperti tomat, bisa memperburuk gejala asam lambung. Hindari juga makanan yang mengandung gas, seperti kol, sawi, dan brokoli, karena dapat memicu sakit maag. Selain itu, batasi konsumsi makanan pedas dan berlemak untuk mengontrol agar tidak memperparah gejala asam lambung.

7. Makan dengan Tenang dan Perlahan

Terakhir namun tak kalah pentingnya, hindari makan atau minum dengan terburu-buru. Lambung memerlukan waktu untuk mencerna makanan dengan baik. Oleh karena itu, pastikan untuk mengunyah makanan secara menyeluruh agar lambung tidak terbebani dengan mencerna makanan yang belum terurai dengan baik.

Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mereka yang menderita asam lambung ketika berbuka puasa. Untuk menjaga kelancaran ibadah puasa, penting untuk memperhatikan kesehatan lambung dan memastikan asupan cairan tercukupi untuk menghindari dehidrasi selama berpuasa.

8. Makan dengan Porsi yang Tepat saat Sahur dan Berbuka

Mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan dalam satu waktu dapat menyebabkan beban berlebihan pada lambung, yang pada akhirnya dapat memicu ketidaknyamanan seperti perut kembung atau terasa begah.

Oleh karena itu, saat sahur dan berbuka, bijaklah dalam mengatur porsi makanan. Makanlah secara perlahan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Disarankan untuk memulai berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu, baru kemudian mengonsumsi hidangan utama.

Jika masih merasa lapar setelah berbuka, seperti setelah menjalankan salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan energi tanpa membebani lambung dengan makanan berat.

9. Jaga Jarak Antara Makan dan Tidur

Meskipun setelah sahur Anda mungkin merasa mengantuk dan ingin langsung tidur, sebaiknya hindari tidur langsung setelah makan. Hal ini karena tidur segera setelah makan dapat memicu keluhan sakit maag.

Namun, jika rasa kantuk begitu menghantui, Anda dapat mencoba tidur dengan posisi setengah duduk. Pastikan kepala dan bahu Anda ditinggikan sedikit lebih tinggi daripada perut.

Caranya adalah dengan menumpuk bantal untuk menyangga kepala dan bahu. Posisi ini membantu mencegah makanan kembali naik ke kerongkongan.

10. Kelola Emosi dengan Bijak

Selama berpuasa, sangat penting untuk dapat mengendalikan emosi dan mengelola stres dengan baik.

Hal ini karena puasa tidak hanya menuntut untuk menahan lapar, tetapi juga menahan dorongan hawa nafsu, termasuk emosi seperti kemarahan dan kesedihan.

Selain mendatangkan pahala spiritual, kemampuan ini juga dapat membantu mengurangi risiko munculnya keluhan sakit maag.

Untuk mencapai hal ini, luangkan waktu untuk istirahat jika merasa lelah, dan lakukan teknik relaksasi, latihan pernapasan, atau yoga untuk mengatasi stres.

11. Stomapro: Solusi Tepat Atasi Asam Lambung Saat Puasa

Stomapro post 4

Puasa di bulan Ramadhan menjadi momen spiritual yang dinanti-nantikan umat Islam. Namun, bagi pengidap asam lambung, puasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Asam lambung yang naik saat perut kosong dapat menimbulkan rasa perih dan tidak nyaman.

Stomapro hadir sebagai solusi tepat untuk mengatasi asam lambung saat puasa. Stomapro merupakan obat herbal alami yang terbuat dari bahan-bahan pilihan, seperti:

  • Curcuma xathorrhiza extract (Temulawak) 300mg: Membantu menetralkan asam lambung, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan nafsu makan.
  • Curcuma domestica extract (Kunyit) 100mg: Memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan pada lambung dan meningkatkan produksi mukus untuk melindungi dinding lambung.
  • Zingiber officinale extract (Jahe) 100mg: Membantu meredakan mual dan perih akibat asam lambung, serta meningkatkan motilitas lambung.

Stomapro bekerja dengan cara:

  • Menetralkan asam lambung
  • Melindungi dinding lambung
  • Meningkatkan produksi mukus
  • Memperlancar pencernaan
  • Meredakan perih dan mual

Stomapro aman dikonsumsi selama puasa karena:

  • Terbuat dari bahan-bahan alami
  • Tidak menyebabkan efek samping
  • Telah terdaftar di BPOM
  • Tersertifikasi Halal
Sumber atau Referensi:
Bagikan Artikel

Ingin Konsultasi secara Online ?

Dokter kami siap membantu masalah kesehatan Anda.

Scroll to Top