Banyak ibu menyusui merasa cemas ketika air susu ibu (ASI) terasa sedikit, tidak deras, atau bahkan sulit keluar di hari-hari awal setelah melahirkan. Padahal, kondisi ASI yang belum lancar merupakan hal yang sangat umum dan tidak selalu berarti produksi ASI benar-benar kurang.
Kabar baiknya, ada banyak cara alami dan aman untuk melancarkan air susu ibu, mulai dari kebiasaan sehari-hari, asupan makanan, hingga bantuan herbal yang tepat. Artikel ini akan membahasnya secara lengkap dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh ibu menyusui.
Daftar Isi
ToggleMengapa Air Susu Ibu Bisa Tidak Lancar?
Produksi ASI dipengaruhi oleh kerja hormon, kondisi fisik, dan mental ibu. Saat salah satu faktor ini terganggu, ASI bisa terasa tidak lancar.
Beberapa penyebab yang sering terjadi:
Tubuh masih beradaptasi setelah melahirkan
Ibu mengalami kelelahan atau kurang tidur
Stres dan rasa cemas berlebihan
Asupan cairan dan nutrisi belum tercukupi
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), banyak ibu berhenti menyusui bukan karena ASI benar-benar habis, tetapi karena merasa ASI tidak cukup untuk bayinya.
ASI yang belum lancar adalah kondisi wajar dan biasanya bisa membaik dengan perawatan yang tepat.
Tanda-Tanda ASI Tidak Lancar yang Sering Disalahartikan
Tidak semua tanda berikut berarti produksi ASI bermasalah, tetapi sering membuat ibu panik:
ASI yang keluar saat dipompa terlihat sedikit
Payudara terasa tidak penuh
Bayi sering ingin menyusu
ASI tidak langsung keluar deras
Perlu diketahui, pompa ASI tidak selalu mencerminkan produksi ASI sebenarnya. Hisapan bayi jauh lebih efektif dibanding pompa.
ASI sedikit saat dipompa bukan berarti ASI ibu benar-benar kurang.

Cara Alami Melancarkan Air Susu Ibu dari Kebiasaan Sehari-hari
Ada beberapa langkah dasar yang sangat berpengaruh dalam melancarkan ASI:
Menyusui sesering mungkin sesuai kebutuhan bayi
Menghindari stres berlebihan
Istirahat saat bayi tidur
Minum air putih secara cukup
Studi dalam Journal of Human Lactation menunjukkan bahwa stres dapat menghambat refleks keluarnya ASI, meskipun produksinya sebenarnya cukup.
ASI bekerja berdasarkan prinsip permintaan dan penawaran, semakin sering disusui, semakin lancar.
Makanan dan Minuman yang Membantu Melancarkan ASI
Nutrisi berperan penting sebagai bahan baku ASI. Berikut contoh yang sering dikonsumsi ibu menyusui:
Makanan pelancar ASI:
Sayuran hijau seperti daun kelor
Kacang-kacangan
Ikan berprotein tinggi
Minuman yang dianjurkan:
Air putih
Susu hangat
Air rebusan daun kelor
Asupan ini membantu tubuh ibu memproduksi ASI secara lebih optimal.
ASI berkualitas berasal dari nutrisi yang cukup dan seimbang.
Peran Herbal dalam Membantu Produksi ASI
Selain makanan harian, sebagian ibu memilih herbal sebagai pendamping untuk membantu melancarkan ASI. Salah satu herbal yang sering digunakan secara tradisional adalah daun kelor, daun katuk, dan ikan gabus karena kandungan nutrisinya yang tinggi.
Rekomendasi Herbal: Milkymor
Milkymor merupakan suplemen herbal yang diformulasikan khusus untuk ibu menyusui dengan kandungan:
Ikan gabus untuk membantu kualitas ASI dan pemulihan pasca melahirkan
Daun kelor yang mendukung produksi ASI
Daun katuk yang dikenal secara tradisional sebagai pelancar ASI
Milkymor digunakan sebagai pendamping, bukan pengganti makanan utama, dan dikombinasikan dengan pola menyusui yang tepat.
Herbal membantu mendukung tubuh ibu dari dalam agar produksi ASI lebih stabil.
Kesimpulan
Melancarkan air susu ibu tidak selalu membutuhkan cara instan. Dengan menyusui secara rutin, menjaga nutrisi, mengelola stres, dan bila perlu menggunakan pendamping herbal yang tepat seperti Milkymor, produksi ASI dapat meningkat secara alami. Yang terpenting, ibu perlu tenang dan percaya pada kemampuan tubuhnya sendiri.
Penelitian Ilmiah Pendukung Klaim
1. Hubungan Frekuensi Menyusui dengan Kelancaran Produksi ASI
Semakin sering ibu menyusui bayinya (disarankan 8–12 kali/hari), semakin baik pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin yang merangsang produksi & aliran ASI, sehingga ASI lebih lancar. Link
2. Efek Ekstrak Daun Kelor pada Produksi ASI
Konsumsi serbuk daun kelor secara signifikan meningkatkan produksi ASI karena kandungan fitosterol yang menaikkan hormon prolaktin. Link
3. Efek Ekstrak Ikan Gabus terhadap Penyembuhan Luka Akut pada Tikus Hiperglikemik
Pada tikus dengan kondisi hiperglikemia, pemberian ekstrak ikan gabus mempercepat proses penyembuhan luka akut: meningkatkan jumlah fibroblast, mengurangi eritema (kemerahan) dan mengurangi pembentukan kerak (crust) dibanding kontrol. Link
4. Protein Bioaktif dalam Channa striata Mendukung Penyembuhan Luka
Ikan gabus mengandung protein aktif dan nutrisi (albumin, dll) yang membantu dalam pembentukan jaringan, sel fibroblast, dan memperbaiki luka — riset ini mendukung bahwa konsumsi atau penggunaan ekstrak ikan gabus bisa bermanfaat setelah operasi dan untuk mempercepat penyembuhan jaringan. Link
5. Efektivitas Salep yang Mengandung Ekstrak Ikan Gabus 10% dalam Penyembuhan Luka Akut Stadium II Terbuka pada Tikus
Salep yang mengandung kombinasi fase air-minyak dari ekstrak ikan gabus 10% menunjukkan penyembuhan yang lebih efektif dibanding kontrol negatif pada luka akut terbuka tipe II pada tikus. Link
6. Potensi Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka
Ekstrak ikan gabus kering, apabila diaplikasikan secara topikal (gel/krim), dengan kandungan albumin, glisin, dan seng (Zn), dapat mempercepat penyembuhan luka. Seng dan albumin sangat penting dalam regenerasi sel dan pembentukan jaringan baru. Link
7. Efek Penyembuhan dari Plester Transdermal yang Mengandung Albumin dari Lendir Ikan Gabus pada Luka Diabetes
Plester transdermal yang mengandung albumin dari lendir ikan gabus (dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%) diuji pada tikus dengan luka diabetes. Hasilnya menunjukkan bahwa patch ini memiliki karakteristik fisik yang baik, dan efektif dalam mempercepat penyembuhan luka pada tikus diabetik. Link
8. Pengaruh Mengkonsumsi Ekstrak Ikan Gabus terhadap Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas
Pada ibu nifas di RSUD Syekh Yusuf Gowa, yang mengkonsumsi ekstrak ikan gabus dilaporkan memiliki penyembuhan luka perineum yang lebih baik dibanding yang tidak mengkonsumsi. Ada perbedaan signifikan (p < 0,05) antara kelompok yang mengkonsumsi dan yang tidak. Link
Disclaimer
Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan nasihat medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk penanganan masalah kesehatan Anda. Hasil setiap individu mungkin saja berbeda.
FAQ
Ya, sangat normal. Pada beberapa hari pertama setelah melahirkan, tubuh ibu masih beradaptasi memproduksi ASI. ASI biasanya mulai keluar lebih lancar setelah hormon menyusui bekerja optimal, terutama jika bayi sering disusui.
ASI umumnya mulai terasa lebih lancar dalam 3–7 hari setelah melahirkan, tergantung kondisi tubuh ibu, frekuensi menyusui, dan tingkat stres. Setiap ibu bisa berbeda, jadi tidak perlu membandingkan dengan orang lain.
Ya. Stres dapat menghambat refleks keluarnya ASI, meskipun produksi ASI sebenarnya cukup. Saat ibu cemas atau lelah berlebihan, hormon oksitosin yang membantu ASI keluar bisa terganggu.
Minum air putih yang cukup membantu menjaga produksi ASI tetap stabil, tetapi minum berlebihan tidak otomatis membuat ASI lebih banyak. Yang penting adalah tidak sampai dehidrasi.
Tidak selalu. Pompa ASI tidak mencerminkan jumlah ASI sebenarnya. Hisapan bayi jauh lebih efektif dibanding pompa, sehingga ASI yang keluar saat dipompa bisa terlihat sedikit meskipun produksi cukup.
Makanan yang membantu melancarkan ASI antara lain:
Sayuran hijau (seperti daun kelor)
Protein hewani dan nabati
Kacang-kacangan
Makanan bergizi membantu tubuh ibu memproduksi ASI dengan lebih baik.
Herbal aman digunakan sebagai pendamping selama dikonsumsi sesuai aturan dan tidak berlebihan. Herbal bukan pengganti makanan, tetapi membantu mendukung tubuh ibu dari dalam.
Herbal bisa mulai dikonsumsi setelah melahirkan, terutama jika ibu merasa ASI belum lancar. Sebaiknya dikombinasikan dengan menyusui rutin dan pola makan yang baik.
Milkymor dapat dikonsumsi secara rutin sesuai aturan pakai, sebagai pendamping nutrisi ibu menyusui. Tetap imbangi dengan makanan bergizi dan istirahat cukup.
Bisa. ASI dapat kembali lancar jika ibu:
Menyusui lebih sering
Mengelola stres
Memperbaiki asupan nutrisi
Menggunakan pendamping herbal bila diperlukan
Tubuh ibu memiliki kemampuan alami untuk menyesuaikan produksi ASI.
infografis
Melancarkan air susu ibu tidak selalu membutuhkan cara instan. Dengan menyusui secara rutin, menjaga nutrisi, mengelola stres, dan bila perlu menggunakan pendamping herbal yang tepat seperti Milkymor, produksi ASI dapat meningkat secara alami. Yang terpenting, ibu perlu tenang dan percaya pada kemampuan tubuhnya sendiri.
